Membangun Idealisme Kaum Muda Indonesia


Oleh: Trio Sirmareza

Kaum muda Indonesia, ya, adalah generasi penerus sekaligus harapan bangsa yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Untuk itu, mereka harus membangun kualitas diri dan karakter demi menciptakan Indonesia Unggul. Oleh karena itu, manusia muda Indonesia harus mempersiapkan diri untuk perubahan. Pola kepemimpinan, motivasi, dan budaya kerja tradisi ‘lama’ yang tidak efektif dan positif mesti dibuang jauh-jauh. Kita mesti sadar bahwa tradisi kepemimpinan yang bersifat ‘satu arah’ (kediktatoran) yang menghancurkan nilai-nilai demokrasi hanya akan membawa Indonesia pada posisi yang stagnan bahkan menurun dari masa ke masa. Motivasi dangkal sebatas ‘kerja dan digaji’ tanpa mempertimbangkan harga diri, nasionalisme, dan kehidupan yang ‘utuh’ sebagai manusia harus dirubah dengan motivasi harkat, derajat, martabat, kehidupan sosial yang dinamis, tujuan dan cita-cita yang tinggi akan kejayaan bangsa sangat amat perlu ditumbuhkan.

Mencetak kaum muda yang berkarakter sudah merupakan tugas dari kaum muda itu sendiri melalui pembelajaran akan kejujuran dan ketajaman analisa mereka dalam menelisik permasalahan yang terjadi di sekitar lingkungan. Menimbulkan sikap kritis dengan mempertanyakan setiap realita yang bertentangan dengan perikehidupan dan keadilan merupakan kunci keberhasilan dalam membangun idealisme kaum muda. Idealisme ini bukan sekedar didengung-dengungkan dengan ekspresi yang berlebihan. Tapi melalui pembentukan karakter mental kaum muda Indonesia yang memiliki rasa tanggungjawab terhadap kehidupan bangsa, serta nasionalisme yang ditunjukkan dengan pengabdian yang ikhlas dan cerdas terhadap bangsa Indonesia.

Berbicara soal membangkitkan nasionalisme kaum muda juga tak sekedar ekspresi mendukung Timnas Indonesia, atau dengan memakai t-shir “I Love Indonesia”, tapi ditunjukkan dengan sikap dan perilaku yang selaras dengan karakter bangsa Indonesia sebagai pemilik peradaban dan kebudayaan yang sangat patut dihargai. Perilaku korupsi, kolusi, nepotisme, serta bermacam budaya buruk yang disematkan terhadap pola administrasi pemerintahan Indonesia sesungguhnya merupakan wujud tidak adanya nasionalisme dalam jiwa setiap orang yang bekerja pada negara. Mereka terlalu buta untuk memikirkan kepentikan rakyat umum dan lebih memilih untuk memperkaya diri, bukan memperkaya Indonesia dengan prestasi dan citra positif. Sebagai kaum muda, patut kita waspadai bahwa sesungguhnya bibit-bibit perilaku demikian sudah ditanamkan sejak dini, termasuk dalam lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah dan kampus. Sebut saja organisasi mahasiswa baik luar maupun internal kampus. Kesulitan pengurusan dalam birokrasi kampus akhirnya memaksa mahasiswa untuk memilih jalan pintas. Begitu pula dalam masyarakat, ketika dihadapkan pada persoalan dengan oknum aparat kepolisian soal surat kendaraan, maka tawaran ‘penyelesaian ditempat’ diterima, sekaligus mengajarkan kepada masyarakat bahwa tindakan oknum aparat tersebut sudah wajar terjadi. Pembelajaran dari hal-hal kecil seperti itulah yang harus mampu dicerna dan dikritisi oleh kaum muda yang memiliki jiwa nasionalisme dan idealisme yang kuat.

Bagaimana menumbuhkan sikap mental tersebut merupakan pertanyaan yang harus diselesaikan oleh kaum muda juga. Kaum muda memang perlu bertukar pikiran dan berbagi soal prinsip dan idealisme mereka, serta solusi-solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia. Melalui jaringan ini, kaum muda Indonesia dapat berinteraksi dan berpartisipasi aktif dalam menelurkan ide-ide pembangunan Indonesia unggul sekaligus menyebarluaskan pentingnya idealisme kaum muda Indonesia demi mencapai masa depan Indonesia yang lebih baik. Forum for Indonesia, merupakan langkah yang strategis sekaligus efektif yang akan memberikan harapan terhadap kaum muda Indonesia untuk segera menciptakan ide-ide yang revolusioner demi tercapainya visi Indonesia unggul.

WE ARE BORN TO BE THE CHANGEMAKERS!!!




Comments

Popular posts from this blog

International Regime “Suatu Pengantar”

Perspektif Behaviourism dalam Memahami Perubahan Paradigma Politik Nuklir Iran pada Masa Pemerintahan Hassan Rouhani

Catatan Kuliah: Critical Theories