Posts

Showing posts from 2011

Catatan Kuliah: Critical Theories

Image
Aliran pemikiran Frankfurt (Frankfurt School) merupakan sebuah kumpulan para pemikir atau para filsuf yang memiliki lembaga penelitian di Frankfurt Jerman yang didirikan pada tahun 1923, dan pendirinya adalah Felix Weil, yang tak lain merupakan murid dari seorang pemikir Marxian, Karl Korsch. Dari Frankfurt school inilah teori-teori kritis bermunculan (walaupun tidak semua, contohnya Gramsci), maka tak heran bila landasan pemikiran yang diambil dalam teori kritis adalah Marx, bukan tokoh yang lain. Selain itu juga karena kemenangan Revolusi Bolhesvick, kegagalan-kegagalan Revolusi di Eropa Tengah khususnya di Jerman yang membangkitkan Intelektual Kiri Jerman untuk melakukan kajian kembali secara serius mengenai teori marxis khususnya yang berkaitan dengan akal budi dan praktik dalam kondisi-kondisi sosial yang baru, dan adanya pandangan bahwa teori marxis dapat terus relevan dan cocok untuk menganalisis setiap perkembangan sosial. Walaupun pada awalnya menjadikan pemikiran Marx sebaga

Catatan Kuliah: Realisme Struktural Pasca Perang Dingin

Image
Kenneth Waltz meneliti bahwa ada tiga perkembangan yang terlihat menjadi transformasi keadaan dunia pasca Perang Dingin; perkembangan demokrasi, pertumbuhan interdependensi dan munculnya institusi-institusi internasional. namun demikian, Waltz menolak asumsi bahwa tiga perkembangan telah memberikan kontribusi besar terhadap promosi perdamaian dalam hubungan internasional dan dengan demikian menganggap bahwa realisme telah menjadi perspektif yang usang. Waltz tetap dengan keyakinannya bahwa realisme masih mempertahankan kekuatannya dalam menjelaskan kondisi-kondisi dunia kontemporer dan berargumen bahwa bukti-bukti telah mulai menunjukkan, sesuai dengan teori balance of power, bahwa sistem unipolar akan disingkirkan oleh sistem multipolar. Bertolak berlakang dengan argumen Waltz, beberapa penstudi Hubungan Internasional percaya bahwa realisme sudah tidak relevan. Mereka berpendapat bahwa meskipun konsep realisme tentang anarchy, self-help, dan balance of power mungkin sangat cocok deng

Membangun Idealisme Kaum Muda Indonesia

Image
Oleh: Trio Sirmareza Kaum muda Indonesia, ya, adalah generasi penerus sekaligus harapan bangsa yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Untuk itu, mereka harus membangun kualitas diri dan karakter demi menciptakan Indonesia Unggul. Oleh karena itu, manusia muda Indonesia harus mempersiapkan diri untuk perubahan. Pola kepemimpinan, motivasi, dan budaya kerja tradisi ‘lama’ yang tidak efektif dan positif mesti dibuang jauh-jauh. Kita mesti sadar bahwa tradisi kepemimpinan yang bersifat ‘satu arah’ (kediktatoran) yang menghancurkan nilai-nilai demokrasi hanya akan membawa Indonesia pada posisi yang stagnan bahkan menurun dari masa ke masa. Motivasi dangkal sebatas ‘kerja dan digaji’ tanpa mempertimbangkan harga diri, nasionalisme, dan kehidupan yang ‘utuh’ sebagai manusia harus dirubah dengan motivasi harkat, derajat, martabat, kehidupan sosial yang dinamis, tujuan dan cita-cita yang tinggi akan kejayaan bangsa sangat amat perlu ditumbuhkan. Mencetak kaum muda

Local Representative of Forum for Indonesia

Image
Nilai, Visi, dan Tujuan Forum For Indonesia: Nilai Utama 1. Impian untuk menciptakan Indonesia lebih baik adalah sumber kekuatan kami 2. Kebaikan dan kesejahteraan masyarakat adalah prioritas kami 3. Suara, ide, dan perhatian pemuda/i adalah pesan kami Visi Utama 1. Sebagai forum oleh pemuda/i, dari pemuda/i, untuk masyarakat 2. Sebagai forum yang menyiapkan pemuda/i saat ini, untuk tantangan masa depan 3. Sebagai forum yang mengakomodasi suara dan idealisme pemuda/i Tujuan Utama 1. Menyediakan platform bagi para pemuda/i Indonesia yang berkomitmen untuk saling bertukar ide dan untuk menghubungkan dengan para tokoh di Indonesia 2. Mempromosikan aktivisme sosial dan menyatukan serta memfasilitasi pemuda/i Indonesia yang berkomitmen membuat perubahan positif di komunitas mereka 3. Menumbuhkan optimisme dan antusiasme generasi muda Indonesia untuk melakukan aksi nyata demi kebaikan masyarakat I

A Small Note for Our Better Life - Protect Our Earth

Image
The issue of environmental protection is extremely related to lifestyle change. Technological advances are very interesting for human. Blackberry, cheap t-shirt, motorcycle and car are just some examples of human lifestyle nowadays. Inevitably, one is forced to move quickly and instantly, therefore one needs to use modern technology. Is that true? Perhaps, one is never aware of it, or probably aware of it but s/he cannot do more for the problem, in human common mind. Environmental destruction, however, has shown its impacts. The melting of the poles ice, unstable climate, flood, food scarcity, new viruses (e.g. Avian influenza) and much more negative impacts are some examples of the impact of environmental destruction. Indeed, these kinds of impacts have no stronger scientific fact, data and analysis. But it has, extremely, influenced mankind’s day-to-day life. Morality, willingness, and sacrifice, perhaps, are the only ways to protect the earth. Morality to do the best for environ

International Regime “Suatu Pengantar”

Oleh: Trio Sirmareza Pertama kali saya mendengar kata ‘rezim’ adalah sewaktu saya masih duduk dibangku SMA, pelajaran Sejarah. Kata itu seringkali merujuk pada ‘orde baru’ sebagai sebuah rezim. Kata tersebut seolah memberikan suatu makna yang berkonotasi negatif yang kemudian menanamkan sebuah interpretasi dibenak saya bahwa rezim adalah suatu kekuasaan yang oppresif dibawah kepemerintahan yang otoritarian. Kata ini kemudian saya temukan lagi saat berkuliah di Hubungan Internasional. Rezim Internasional, ya, itulah namanya. Beberapa teman termasuk saya mencoba menerka-nerka apa yang dimaksud dengan Rezim Internasional. Kami kira, yah, semacam sikap suatu negara superpower (red- Amerika) yang berkuasa di dunia dengan sikap yang oppresif. Ternyata, dengan singkat dosen kami memberikan ekspresi seolah: belum tepat!  Ya akhirnya saya harus sejenak melupakan dulu terminologi yang tumpang tindih yang saya pelajari dimasa SMA dahulu. Berikut adalah interpretasi standar yang sering dip

Transnational Advocacy

Transnational advokasi adalah kumpulan para scholar dan saling mendukung ide-ide usaha mereka untuk mengpengaruhi kebijakan, mereka melakukan komunikasi satu sama lain untuk menuntut adanya perubahan.Transnasional advokasi merupakan ruang public, dimana actor-actor saling bernegosiasi , demi mencapai tujuan bersama demi mencapai adanya perubahan. Transnasional advokasi muncul akibat adanya ketimpangan dalam permerintahan global, sehingga masyarakat global mengingikan adanya perubahan , disinilah trannasional advokasi hadir sebagai penndaping. Hal ini juga disebabkan oleh kemajuan teknologi yang mampu mempermudah perbedaan budaya, bahasa bahkan jarak geografis yang memisahkan mempermudah terbentuknya transnasional advokasi muncul/ada. Salah satu bentuk cara kerja transnational advokasi yaitu : • Menyebarkan issue-isue ( menberi tahu apa yang terjadi di dunia international) • Menyebarkan prinsip alternative sehingga muncul keinginan bersama untuk melakukan perubahan Strategi yang digu

Critical Review

Engaging Gramsci: International Relations Theory and the New Gramscians Randall D. Germain and Michael Kenny Karya-karya Marxist italia, Antonio Gramsci, telah banyak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kajian Ilmu Hubungan Internasional. Robert W. Cox mengatakan bahwa sumbangan terbesar dari karya Gramsci adalah menawarkan sejumlah konsep inovatif yang bisa dipakai untuk menelaah dan membongkar mekanisme hegemony dalam level internasional. Karya Gramsci sekarang telah banyak dipelajari bahkan sampai telah dipelajari secara khusus yang dapat kita sebut sebagai mahzab. Namun demikian, ditengah antusiasme para penstudi karya Gramsci, mereka seringkali gagal untuk benar-benar terikat secara kritis terhadap premis-premis yang mereka anggap/klaim berasal dari pemikiran Gramsci. Germain dan Kenny memandang bahwa kegagalan ini berasal dari 3 persoalan: 1. Apakah bacaan Gramsci, dimana klaim-klaim ini ada, memang membentuk interpretasi yang berbeda yang kemudian dapat pula dipercayai.

Menuju Gerakan Sosial Global yang Efektif

Gerakan Sosial Global, Menuju Pergerakan yang Efektif Gerakan Sosial Global adalah suatu usaha yang dilakukan oleh masyarakat yang terberdayakan dan sadar akan adanya ketimpangan, ketidakadilan, penderitaan, dan ketidakpedulian terhadap manusia, makhluk hidup, maupun alam. Segala permasalahan ini timbul akibat suatu tata kelola global yang salah. Suatu tata kelola global yang tidak memperhatikan hal-hal yang bersifat etis dan moral. Gerakan Sosial Global juga bergerak sebagai suatu counter-hegemony dalam artian GSG-lah yang kemudian melakukan protes dan aksi terhadap system internasional yang hegemonic dan memaksa negara-negara maupun actor global lainnya untuk mengikuti aturan main, ideology serta praktek-praktek kehidupannya. GSG pada dasarnya bergerak untuk melakukan perubahan, baik perubahan kebijakan, perubahan system, perubahan fundamental melalui pendampingan, pembelaan terhadap kaum yang termarginalkan, dan melakukan emansipasi. Tindakan-tindakan yang dilakukan GSG ini adalah